Panduan Penanaman Pisang
Pisang Terbaru
Pembeli ada dua pilihan:
1. Beli anak pisang yang kecil yang dijual dalam tabung uji dan membelanya secara sendiri dalam polibag hingga besar
2. Atau, beli pokok yang siap sedia dalam polibag untuk ditanam di pusat semaian tertentu.
Penanaman
Jika membeli terus dalam bentuk anak pisang dalam tabung uji, ikutlah peraturan di bawah.
a)
keluarkan anak pisang yang kecil daripada botol dan bersihkan dengan
teliti agar-agar yang melekat di bahagian akar anak pokok tersebut.
b)
Pindahkan anak pisang yang telah dibersihkan ke dalam polibag berukuran
6″ X 8″ mengandungi tanah dan sabut kelapa, baja N:P:K (15:15:15) dan
kompos. Letakkan
polibag di bawah teduhan 70 %.
Pengairan
Siram air 3 kali sehari dalam 2 minggu pertama kemudian selepas tempoh ini, 2 kali sehari sehingga ditanam di ladang.
Jarak Penanaman
Tanam pada ketumpatan 2200 pokok/hektar dan jarak 1.5 meter di antara pokok dalam satu baris dan 3.0 meter di antara barisan.
Pengendalian Penyakit Layu Pada Tanaman Pisang
Tanaman
pisang mudah tumbuh di berbagai tempat, penanaman yang dilakukan oleh
petani belum teratur dan sering dicampur dengan tanaman lainnya. Selain
itu pemeliharaan tanaman pisang belum dilakukan secara intensif,
sehingga produksi dan mutu buah yang dihasilkan masih rendah.
Jenis Penyakit
a. Penyakit Layu Fusarium (Penyakit Panama)
Penyakit
ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysparum f. sp. cubense. Jamur
penyebab penyakit ini hidup didalam tanah, masuk ke dalam akar,
selanjutnya masuk ke dalam bonggol dan jaringan pembuluh.
Gejala
dari penyakit ini adalah sepanjang jaringan pembuluh pada batang semu
berwarna coklat kemerahan. Daun menguning dan menjadi layu, tangkainya
menjadi terkulai dan patah. Kadang-kadang lapisan luar batang semu
terbelah dari bawah ke atas. Yang paling khas adalah jika pangkal batang
dibelah membujur, terlihat garis-garis coklat atau hitam dari bonggol
ke atas melalui jaringan pembuluh ke pangkal dan tangkai daun. Penularan
penyakit ini dapat melalui bibit, tanah dan air yang mengalir
mengandung spora jamur.
b. Penyakit Layu Bakteri (Penyakit Darah atau Penyakit Moko)
Penyakit
ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas Solanacearum. Disebut penyakit
darah, karena bila akar tinggal/bonggol tanaman sakit dipotong maka
keluar cairan kental yang berwarna kemerahan dari berkas pembuluh.
Gejala penyakit layu bakteri pada tanaman pisang adalah layunya
daun-daun tua sebelum waktunya, daun menguning dan mati, pada tanaman
muda terjadi kelayuan yang menyeluruh. Penularan penyakit ini dapat
terjadi melalui bibit terinfeksi, serangga yang mengunjungi bunga,
alat-alat pemangkasan dan kontak akar.
c. Pengendalian Penyakit Layu
menanam bibit pisang yang sehat
melakukan pemupukan yang seimbang
sanitasidan drainase kebun yang baik agar waktu hujan, air tidak mengalir di permukaan tanah
memelihara tanaman dengan hati-hati untuk mengurangi terjadinya luka pada akar.
untuk mencegah penularan oleh serangga melalui luka pada bunga yang rontok, maka dapat dilakukan pemotongan jantung.
BINATANG PEROSAK
Binatang
perosak yang seringkali menyerang pokok pisang ialah bubuk atau
kumbang. Masalah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan racun
serangga seperti dieldrin.
Penyakit Anthracnose
Gejala ini
berlaku apabila bintik-bintik telah muncul dan menyerang buah pisang
yang sedang dalam penghantaran dengan menggunakan kapal.
Penyakit Darah Pisang
PENDAHULUAN
Komoditas
hortikultura selama ini telah memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap pendapatan petani. Perkembangan komoditas hortikultura di NTB
akhir-akhir ini mendapat perhatian besar khusus tanaman pisang karena
tanaman ini banyak memberikan manfaat diantaranya pemenuhan gizi
keluarga dan penambahan pendapatan petani. Pisang termasuk salah satu
jenis buah buahan yang cukup potensial di NTB, populasinya cukup besar.
Selain itu, permintaan domestik cukup meningkat karena pertumbuhan
penduduk, kesadaran masyarakat terhadap gizi,peningkatan pendapatan dan
pendidikan serta berkembangnya NTB menjadi daerah wisata nasional maupun
internasional. Dua tahun terakhir perkembangan tanaman pisang di NTB
mengalami penurunan terutama diakibatkan adanya serangan penyakit, yang
disebabkan oleh bakteri. Ferken (1972) mengidentifikasikan penyakit
darah pisang disebabkan oleh bakteri (Pseudomonas solanacearum).
CARA MENULAR
Bakteri
Pseudomonas solanacearum ini dapat ditularkan ke tanaman sehat melalui :
tanaman, alat-alat pertanian, tanah yang terbawa alat-alat
transportasi, aliran air dan vektor serangga yang menghisap bunga
(jantung) pisang. Berdasarkan pemantauan di lapangan, penyakit darah
pisang sudah menyebar ke seluruh sentra pertanaman pisang di pulau
Lombok dan Sumbawa. Hasil penelitian Sudirman (2000) tentang penyakit
darah pisang (Pseudomonas solanacearum) menyatakan bahwa dari sepuluh
jenis tanaman pisang yang diuji, pisang kepok dan pisang raja
sangat
peka (tidak tahan), sedangkan pisang emas lebih tahan. Pisang ketip,
pisang susu, pisanghijau, pisang kapal dan pisang ambon bereaksi tidak
konsisten.
TANDA SERANGAN
Penyakit Darah Pisang (Pseudomonas
solanacearum) kebanyakan mulai menunjukkan tanda serangan pada tanaman
yang sudah berbuah, sedang pada tanaman yang masih muda belum
menampakkan tanda serangan yang jelas.
1. Pada tanaman dewasa
(tanaman pisang yang sudah berbuah) tanda serangan dapat dilihat pada
daun ketiga atau keempat dari atas (pucuk) yang mulai menguning serta
disusul dengan daun berikutnya lalu mengering. Akibat dari semua daun
menguning, maka pertumbuhan buah tidak sempurna.
2. Apabila
buah-buah pisang tersebut di potong atau di belah terlihat adanya cairan
atau getah kental berwarna coklat kemerahan yang berbau busuk.
3.
Pada bagian dalam bungkul dan batang pisang yang sudah terkena
penyakit, apabila dipotong bagian tengah terlihat bintik-bintik berwarna
coklat kemerahan. Akhirnya berlanjut tanaman pisang akan menjadi kering
dan mati.
UPAYA PENGENDALIAN
Ada beberapa upaya yang bisa dilaksanakan pada tingkat serangan tertentu sebagai berikut:
1. Perketat Karantina
Buah
pisang dapat diangkut ke mana-mana untuk tidak terjadi serangan
(menular) pada lokasi lain, perlu di perketat pengawasan lalu lintas
perdagangan pisang, apakah pisang tersebut berasal dari daerah yang
sudah terserang, perlu dilarang memasukkan ke daerah yang belum
terserang penyakit tersebut.
2. Sanitasi
Sanitasi sangat
penting bagi petani yang mempunyai areal tanaman pisang, agar
diperhatikan lingkungan kebun pisang agar selalu bersih, jangan
sembarangan menempatkan batang-batang pisang yang sudah di tebang. Dan
buat parit di sekitar barisan pisang, sehingga tidak tergenang apabila
ada air hujan. Terapkan sistem drainase yang baik. Buat parit disekitar
barisan tanaman pisang, sehingga tidak tergenang apabila ada air hujan.
3. Desinfektan peralatan
Peralatan yang akan dipergunakan harus disteril/dibersihkan dulu.
4. Pemupukan
Pemupukan dengan bahan organik akan meningkatkan aktivitas mikroorganisme antagonis untuk membunuh bakteri perusak.
5. Isolasi spot
Apabila
tanaman pisang sedang/akan keluar bunga dilakukan proteksi terhadap
bunga tanaman pisang dari vektor serangga yaitu : di bungkus dengan
kain, kertas agar tidak di kunjungi oleh serangga penular sampai selesai
pembungaan.
6. Eradikasi
Apabila sudah terjadi serangan berat
pada tanaman pisang, diadakan pemusnahan (menebang semua pisang yang
ada pada lahan tersebut, dan diganti dengan tanaman pisang yang tahan
terhadap penyakit darah pisang (Pseudomonas solanacearum)
Maklumat Pertanian - Ternakan, Tanaman, Perikanan & Agrotourism
Sekadar Info,Rujukan dan Ilmu.
Sumber/Dipetik:http://www.usahawantani.com